{ LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI JASAD PENGGANGGU HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT }

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI JASAD PENGGANGGU HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT (Lypersion esculentum Mill )



wps_clip_image-30687






Oleh:
HAIRIL ANWAR
NIM:1303015044






FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017







LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan laporan kegiatan praktikum Identifikasi jasad pengganggu di lapangan,di daerah kelurahan lempake samarinda utara.
Nama                  : Hairil Anwar
Nim                    : 1303015044
Konsentrasi        : Ilmu Hama Penyakit Tanaman
Prodi                  : Agroekoteknologi
Fakultas              : Pertanian
Telah melaksanakan kegiatan praktikum Identifikasi jasad pengganggu di lapangan,di daerah kelurahan lempake samarinda utara, dari tanggal 6 mei 2017. Dengan rincian kegiatan praktikum tersebut terangkum dalam Laporan ini.

Samarinda, 1 Juni 2017

   Menyetujui


Koordinator Asisten Praktikum

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan praktikum.

Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang saya buat setelah saya melakukan praktikum Mikologi dan Bakteriologi. Laporan tersebut saya susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.


            Akhir kata kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan praktikum ini. Semoga bermanfaat dan akan terus bermetamorfosis menuju kesempurnaan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Amin.

Samarinda, 1 juni 2017

                                                                                                         Penyusun


Hairil anwar
                                                                                                       1303015044





DAFTAR ISI
                                                                                                            Halaman
DAFTAR ISI………………………………………………………………….i
I.       PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................... 1
II.    TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 4
A. HAMA TANAMAN TOMAT............................................................. 6
B. PENYAKIT TANAMAN TOMAT..................................................... 6
C.TUJUAN PRAKTIKUM……………………………………………….9
III. METODE PRAKTIKUM....................................................................... 10
1. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM…………………………….10
2. BAHAN DAN ALAT…………………………………………………10
3. CARA KERJA.................................................................................... 10       
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................ 11
V.    PENUTUP……………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..13         















 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Tomat berasal dari amerika tropis, di tanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan atau ditemukan liar pada ketinggian 1-1600 m dpl. Pengembangan budidayanya semakin meluas di berbagai Negara di dunia, termasuk kawasan asia. Di Filipina, tanaman tomat di perkenalkan pada tahun 1571, kemudian ditanam dinegara lainnya di Asia. Masuknya tanaman tomat ke Indonesia di duga pada tahun 1811. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain , tinggi 0.5 – 2.5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, bercabang mulai dari ketiak daun yang berada dekat dengan tanah, kulit batang berwarna hijau dan berbulu. Menebal pada buku-bukunya berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, daun majemuk menyirip letak berseling, bentuknya bundar telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10-40 cm, warnanya hijau muda , tangkai daun berbentuk bulat memanjang. Bunga tomat merupakan bunga majemuk terletak dalam rangkaian bunga yang terdiri atas 4-14 kuntum bunga yang menggantung pada rangkaian bunga, berkumpul dalam rangkaian berupa tanadan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang , warnanya kuning. Buahnya buah buni, berdaging,kulitnya tipis mengkilat, beragam dalam bentuk ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih , warnanya kuning kecoklatan.

Tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-kep[utihan yang menyebar kesemua arah hingga jkedalaman 30-40 cm.
Hama adalah binatang atau sekelompok binatang yang menyerang bagian- bagian tanaman budidaya yang dapat menurunkan produksi baik secara kuantitas maupun kualitas dan secara ekonomis merugikan. Penyakit adalah salah satu jasad pengganggu selain kelompopk hama, terkecuali nematode, yang dapat menurunkan produktifitas maupun pertumbuhan tanaman. Permasalahan kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit merupakan bagian dari budidaya pertanian sejak manusia membudidayakan pertanian ribuan tahun yang lalu.
Peningkatan produksi sayuran di Indonesia sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri guna mengimbangi laju pertambahan penduduk yang semakin meningkat pula. Selain itu, penting juga adanya upaya peningkatan produksi sayuran untuk keperluan ekspor dan substitusi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama pembangunan nasional di sektor pertanian yaitu menaikkan produksi pertanian.
Tomat banyak disukai masyarakat Indonesia untuk dikomsumsi sebagai bahan pelengkap makanan. Namun budidaya tanaman tomat harus dilestarikan dan jangan sampai punah gara-gara perawatan yang belum mendetail akan gejala hama dan penyakit pada tanaman tomat tersebut hama dan penyakit pada tanaman tomat bisa anda brantas dan dimusnahkan dari sekarang. Pengetahuan tentang hama dan penyakit pada tanaman tomat mempengaruhi hasil panen setiap orang yang berbeda, (Pracaya,1993).





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Hama Tanaman Tomat

Serangga yang menjadi hama penting pada tanaman sayuran kedua family tersebut antara lain adalah Ulat Tritip (Plutella xylostella), Ulat Krop (Crocidolomia binotalis Zell.), Ulat Tanah (Agrotis ipsilon), dan Ulat Grayak (Spodoptera litura) untuk tanaman sayuran famili Brassicaceae, sedangkan pada family Cucurbitaceae hama utamanya antara lain adalah Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.), Lalat pengkorok daun (Liriomyza huidobrensis), Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver), dan Siput (Achatina fulica) (Esti,  2010).
Hama ini disebut juga hileud tegel, hileud orok, uler lutung, uler bumi atau black cutworm. Hama dewasa berupa ngengat berwarna gelap dengan beberapa titik putih bergaris-garis, aktif pada malam hari. Larva atau ulat yang baru menetas hidup pada daun muda, membuang lubang-lubang kecil dengan memakan jaringan daun. Selanjutnya jika ulat bertambah besar (2,5-3,5 cm) akan pindah ke tanah, bersembunyi pada siang hari dan akan aktif mencari makan pada malam hari (Duriat, 2006)
Penggerek batang (Ostrinia furnacalis) menyerang bagian batang, daun, dan tongkol. Larva penggerek batang dapat merusak daun, batang, serta bunga jantan dan betina atau tongkol muda. Larva instar I-III merusak daun dan bunga jantan, sedangkan larva instar IV-V merusak batang dan tongkol (Nafus dan Schreiner, 1987).

Namun dalam pengamatan di lapang hama ini hanya menyerang pangkal batang saja. Gejala yang ditunjukkan berupa gerekan di bagian dalam batang. Hama ini menyerang tanaman pada kisaran 6 MST. Kehilangan hasil jagung, selain dipengaruhi oleh padat populasi larva O. Furnacalis, juga ditentukan oleh umur tanaman saat terserang (Nonci dan Baco, 1987).
Serangga merupakan salah satu hama yang banyak menyerang tanaman dan serangan paling besar yang ditimbulkan oleh serangga hama adalah pada fase larva. Fase larva merupakan fase paling aktif dari serangga karena pada fase tersebut serangga membutuhkan makanan lebih banyak untuk kelangsungan hidupnya. Larva Crocidolomia pavonana telah menimbulkan kerusakan pada tanaman kubis dan dibutuhkan pengendalian yang tepat untuk mengurangi serangannya ( Sastrosiswojo & Setiawati 1993).


B. Penyakit tanaman tomat
Penyakit layu fusarium
Infeksi terjadi lewat akar, kemudian menyerang jaringan pembuluh. Jaringan xylem yang terserang warnanya menjadi coklat dan serangan ini dengan cepat menuju ke atas. Aliran air ke daun akan terhambat sehingga daun akan layu dan menguning. Cendawan ini membentuk polipeptida (likomarasmin) yang menggangu permeabilitas membran plasma, sehingga perjalanan air dari bawah ke atas terhambat.
Gejala: pada malam hari sampai pagi masih kelihatan segar, tetapi setelah ada sinar matahari dan terjadi penguapan, tanaman tersebut menjadi layu. Sore hari mungkin masih dapat segar lagi tetapi keesokan harinya mulai layu lagi. Akhirnya, tanaman layu akan mati.
Bercak daun septoria
cendawan Septoria lycopersici Speg. yang merusak daun dan menyerang tanaman tomat yang masih muda ataupun tua, terlihat bercak bulat kecil berair pada kedua permukaan daun dibagian bawah. Bercak tersebut berwarna coklat muda, kemudian menjadi kelabu dengan tepi kehitaman. Garis tengah bercak ± 2 mm. Serangan yang hebat menyebabkan daun tomat menggulung, mengering dan rontok.
Penyakit bercak coklat
Alternaria solani Sor. Gejala: daun tomat yang terserang tampak bulat coklat atau bersudut, dengan diameter 2-4 mm, dan berwarna coklat sampai hitam. Bercak itu menjadi jaringan nekrosis yang mempunyai garis-garis lingkaran sepusat. Jaringan nekrosis ini dikelilingi lingkaran yang berwarna kuning (sel klorosis). Bila serangan mengganas, bercak akan membesar dan kemudian bersatu sehingga daun menjadi kuning, layu dan mati. Bunga yang terinfeksi akan gugur. Buah muda atau masak yang terserang penyakit ini menjadi busuk, berwarna hitam, dan cekung, serta meluas ke seluruh buah. Penyakit ini biasanya dimulai dari pangkal buah (ujung tangkai) yang berwarna coklat tua dan cekung, bergaris tengah 5-20 mm dan tertutup massa spora hitam seperti beledu.
Penyakit busuk daun.
cendawan Phytophthora infestans (Mont.) de bary. Gejala: daun tomat yang terserang berbercak coklat sampai hitam. Mula-mula pada ujung atau sisi daun, hanya tampak beberapa milimeter, tetapi akhirnya meluas sampai ke seluruh daun dan tangkai daun. Penyakit ini mulai menyerang pangkal buah, yang menimbulkan bercak berair yang berwarna hijau kelabu sampai coklat.
Penyakit busuk buah Rhizoctonia
cendawan Thanatephorus cucumeris (Frank) Donk. Gejala: muncul bercak cekung kecil berwarna coklat. Bercak ini membesar dan timbul lingkaran-lingkaran sepusat. Warna bercak menjadi coklat tua dan bagian tengahnya sering kali retak.
Busuk buah antraknosa
 cendawan Colletotrichum coccodes (Wallr.) Hughes. Penyakit ini dapat menyerang buah, batang dan akar tanaman tomat. Gejala: buah tomat tampak ada bercak kecil berair, bulat dan cekung yang makin membesar, berwarna coklat, kelihatan ada lingkaran-lingkaran sepusat, dan kemudian menjadi hitam. Pada pangkal buah kelihatan ada bercak ungu yang terletak dekat tangkai. Bila serangan terjadi pada akar dan batang, warna jaringan cortex akan menjadi coklat dan daun menjadi layu  Pengendalian penyakit harus segera dilakukan agar tanaman tidak mengalami kerusakan parah dan petani mengalami kerugian secara ekonomi (Pracaya. 1993).


C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui hama penting pada tanaman tomat serta gejala serangan.
2. Untuk mengetahui penyakit pada tanaman tomat serta gejala serangan.


      























BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu danTempat
Praktikum dilakukan pada hari sabtu, 06 mei 2017 pada pukul 07:00-selesai di lokasi Jl.Sidorejo,Kelurahan lempake,samarinda utara
B.     Alat dan Bahan
Alat yang du perlukan yaitu pensil, buku, dan kamera dan bahan tanaman yaitu tomat.
C.    Cara kerja
Melakukan pengamatan pada tanaman tomat yang berada di lapangan, dan mencari,mencatat setiap gejala serangan ,penyakit pada tanaman.










BAB IV
HASIL PENGAMAMATAN DAN PEMBAHASAN












Gambar 1. Gejala serangan penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur phytopthota infestans.














PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat di lihat pada hasil pengamatan bahwa tanaman tomat mengalami serangan Penyakit busuk daun phytopthora infestans kondisi fisik pada tanaman menjadi tidak normal lagi di tandai dengan bercak coklta kehitaman dan kebasah basahan, daun seperti tersiram air panas, faktor-faktor lain yang menyebabkan penyakit pada tomat seperti penyebaran dari seranggga vektor,air irigasi.kurangnya tingkat efisiensi dalam pengelolaan tanam,pada tingkat seperti ini agar tidak menjadi lebih buruk maka perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pengendalian.
Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan mencabut tanaman yang terserang agar tidak terkena atau menulari tanaman lainnya, melakukan tanam secara tumpang sari sebagai pengendalian biologis dan memperbaiki cara mengelola cara bercocok tanaman yang baik dan memperhatikan kindisi lingkungan biotik dan abiotik.







BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
tanaman tomat mengalami serangan Penyakit busuk daun phytopthora infestans kondisi fisik pada tanaman menjadi tidak normal lagi di tandai dengan bercak coklta kehitaman dan kebasah basahan, daun seperti tersiram air panas, melakukan tanam secara tumpang sari sebagai pengendalian biologis dan memperbaiki cara mengelola cara bercocok tanaman yang baik dan memperhatikan kindisi lingkungan biotik dan abiotik.








DAFTAR PUSTAKA

Duriat, A. S. 1997. Teknologi Produksi Tomat. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Bandung.
Nafus, O.M. and I.H. Schreiner. 1987. Location of Ostrinia furnacalis (Lepidoptera:
Pyralidae) egg and larvae on sweet corn in relation to plant growth stage. J. Econ.Entomol. 80(2): 411−416.
Nonci, N. dan D. Baco. 1987. Pengaruh waktu infestasi dan jumlah larva Ostrinia furnacalis Guenee terhadap kerusakan pada tanaman jagung. Agrikam, Buletin Penelitian Pertanian Maros 2(2): 49−59.
Pracaya. 1993.       Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yulia, Esti.  2010. Hama Penting Tanaman Kubis. (http://blog.ub.ac.id/estiyulia, diakses 26 Februari 2011).



Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH POPULASI, KOMUNITAS DAN EKOSISTEM

Fungisida merek fujiwan 400EC untuk penyakit blas pada tanaman padi

PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (SPODOPTERA LITURA) PADA TANAMAN CABAI