tugas makalah pengantar ilmu pertanian tentang tanaman buah rambutan
1.SEJARAH DINGKAT RAMBUTAN
Rambutan (Nephelium sp.) merupakan
tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman
buah tropis ini dlm bahasa Inggrisnya disebut Hairy Fruit berasal dari
Indonesia. Hingga saat ini telah menyebar luar di daerah yg beriklim tropis
seperti Filipina & negara-negara Amerika Latin & ditemukan pula di
daratan yg mempunyai iklim sub-tropis.
2. JENIS TANAMAN RAMBUTAN
Dari survey yg telah dilakukan
terdapat 22 jenis rambutan baik yg berasal dari galur murni maupun hasil
okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yg berbeda. Ciri-ciri yg
membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah,
kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut). Dari sejumlah jenis
rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yg digemari orang &
dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:
- Rambutan
Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna
hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah
manis & agak kering, kenyal, ngelotok & daging buahnya tebal,
dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
- Rambutan
Aceh Lebak bulus pohonnya tinggi & lebat buahnya dengan hasil
rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus,
rasanya segar manis-asam banyak air & ngelotok daya simpan 4 hari
setelah dipetik, buah ini tahan dlm pengangkutan.
- Rambutan
Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat per
pohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar
& agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dlm
pengangkutan.
- Rambutan
Binjai yg merupakan salah satu rambutan yg terbaik di Indonesia dengan
buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua
rambut buah agak kasar & jarang, rasanya manis dengan asam sedikit,
hasilbuah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.
- Rambutan
Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya & banyak disukai terutama
orang Tionghoa, dengan batang yg kuat cocok untuk diokulasi, warna kulit
buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus & rapat, rasa
buah manis asam, banyak berair, lembek & tidak ngelotok.
3. MANFAAT TANAMAN RAMBUTAN
Tanaman buah rambutan sengaja
dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya yg mempunyai gizi, zat tepung, sejenis
gula yg mudah terlarut dlm air, zat protein & asam amino, zat lemak, zat
enzim-enzim yg esensial & nonesensial, vitamin & zat mineral makro,
mikro yg menyehatkan keluarga, tetapi ada pula sementara masyarakat yg
memanfaatkan sebagai pohon pelindung di pekarangan, sebagai tanaman hias.
4. SENTRA PENANAMAN RAMBUTAN
Di Indonesia yg menjadi sentra
penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya yg sangat besar produksi buah
rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan, Malang, Probolinggo, Lumajang &
di Garut.
5. SYARAT PERTUMBUHAN RAMBUTAN
5.1. Iklim
- Dalam
budidaya rambutan angin berperan dlm penyerbukan bunga.
- Intensitas
curah hujan yg dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500
mm/tahun & merata sepanjang tahun
- Sinar
matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbit
sampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan
suhu lingkungan.
- Tanaman
rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada
suhu sekitar 25°C yg diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari
dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).
- Kelembaban
udara yg dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran
rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti
udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk
pertumbuhan tanaman rambutan.
5.2. Media Tanam
- Rambutan
dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta sedikit
mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yg banyak mengandung
bahan organik ataui pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
- Pada
dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda
dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 &
kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
- Kandungan
air dlm tanah idealnya yg diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara
100-150 cm dari permukaan tanah.
- Pada
dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak & kondisi tanah,
karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yg
benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yg ada.
5.3. Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh subur pada
dataran rendah dengan ketinggian antara 30-500 m dpl. Pada ketinggian dibawah
30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.
6. PEDOMAN BUDIDAYA RAMBUTAN
6.1. Pembibitan
- Persyaratan
Benih: Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh
masyarakat konsumen antara lain: Rambutan Rapiah, Rambutan Aceh, Lebak
bulus, Rambutan Cimacan, Rambutan, Rambutan Sinyonya.
- Penyiapan
Benih: Persiapan benih biji yg dipergunakan sebagai pohon pangkal setelah
buah dikupas & diambil bijinya dengan jalan fermentasi biasa (ditahan
selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari
semalam) & biji siap disemaikan. Disamping itu dapat pula
direndamdengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan
asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% atau Asam Sulfat (H2S04) BJ =
1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg
bersih sebanyak 3 kali berulang dengan air yg mengalir selama 10 menit
& dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidari jamur biji dapat dibalur
dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya.
- Teknik
penyemaian benih teknik penyemaian benih dipilih lahan yg gembur &
mudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah
diawasi seperti: mencangkul tanah sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari
rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya.
Kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & buatkan
bedang-bedeng yg berukuran 1-1,5 m lebar & tinggi sekitar 30 cm,
panjang disesuaikan dengan luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya
panjang bedengan sekitar 10 m, dengan keadaan arah membujur dari Utara ke
Selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari walaupun setelah diberi
atap pelindung, dengan jarak antara bedeng 30 cm & untuk menambah
kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang
& benih siap disemaikan. Selain dengan melalui proses pengecambahan
juga biji dapat langsung ditunggalkan pada bedeng-bedeng yg sudah
disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses
pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak
10 X 10 cm setelah berkecambah & berumur 1-1,5 bulan & sudah
tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng
persemaian ke bedeng penanaman.
- Pemeliharaan
pembibitan/penyemaian Setelah bibit
berkecambang & telah berumur 1-1,5 bulan disiram pagi sore, setelah
kecambah dipindah ke bedeng pembibitan penyiraman cukup 1 kali tiap pagi
hari sampai menjelang mata hari terbit, dengan menggunakan
"gembor" supaya merata & tidak merusak bedengan &
diusahakan air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Kemudian
dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur & dilakukan setiap
2-3 minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi,
hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1
tahun persemaian yg dilakukan terhadap pohon baru setelah itu dapat
dilakukan pengokulasian yg ditentukan dengan sistem Fokkert yg sudah
disempurnakan yg sebelumnya daun-daun dirontokkan pada pohon induk yg
telah dipilih mata kulitnya & kemudian setelah disiapkan tempat untuk
penempelan mata kulit tersebut sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah
itu tunas asli pada pohon induk yg telah ditempel dipangkas, kemudian
rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan
rumput-rumput yg ada disiangi, kemudian dapat juga diberi pupuk urea 10
gram untuk tiap 1 m² untuk 25 tanaman rambutan.
- Pemindahan
Bibit : Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau di cangkok maupun
diokulasi dapat dengan mencungkil/membuka plastik yg melekat pada media
penanaman dengan cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak &
dilakukan penyungkilan sekitar 5 cm & agar tumbuh akar lebih banyak
maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dapat dipotong sedikit untuk
menjaga penguapan kemudian lebar daun dipotong separuh serta keping yg
menempel dibiarkan sebab berfungsi sebagai cadangan makanan sebelum dapat
menerima makanan dari tanah yg baru. & ditanam pada bedeng pembibitan
dengan jarak 30-40 cm & ditutupi dengan atap yg dipasang miring lebih
tinggi di Timur dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar mata hari
pagi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
: Pilihlah tanah yg subur, hindari daerah yg berkondisi tanahnya terlampau
liat & tidak memiliki sirkulasi yg baik, meskipun pada daerah
perbukitan tetapi tanahnya subur dengan cara membuat sengkedan (teras)
pada bagian yg curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak
atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.
- Pembukaan
Lahan.Tanah yg akan dipergunakan untuk kebun rambutan dikerjakan semua
secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan
dibuang & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah
dibajak/dicangkul. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah
tidak perlu terlalu dlm tetapi kalau dari hasil okulasi perlu pengolahan
yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 meter &
kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem
pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus atau
tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur
ranting-ranting & dedaunan & kondisi ini dibiarkan selama kurang
lebih 1 tahun sebelumnya.
- Pembentukan
Bedengan: Setelah tanah keadaan gembur & buatkan bedeng-bedengan yg
berukuran 8 m lebar & tinggi sekitar 30 cm dengan perataan dasar
atasnya guna menopang bibit yg akan ditanam, panjang disesuaikan dengan
luas pekarangan/persawahan. Tetapi idealnya panjang bedengan sekitar 10 m,
dengan keadaan arah membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan
banyak sinar matahari pagi walaupun setelah diberi atap pelindung, dengan
jarak antara bedeng 1 m yg diharapkan untuk lalu-lintas para pekerja &
dapat dipergunakan sebagai saluran air pembuangan, & untuk menambah
kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang
- Pengapuran
: Pengapuran pada dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg
baru terbentuk tidak bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga
belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu digali dengan ukuran
penanaman di pekarangan & dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter
untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7
sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan
kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.
- Pemupukan
: Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg
ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1
blek) & setelah 1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan
yg telah jadi.
6.3. Teknik Penanaman
- Penentuan
Pola Tanaman : Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses
perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah
& berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka
bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14
meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat
atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan
sinar matahari pagi hari secara penuh.
- Pembuatan
Lubang Tanaman : Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap untuk
tempat penanaman bibit rambutan yg sudah jadi dilakukan setelah tanah
diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x
0,5 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya & pada
waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan yg nantinya
dipergunakan untuk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman,
sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.
- Cara
Penanaman : Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan
susunan tanah seperti sedia kala & tanah yg bagian atas dikembalikan
setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang lebih 20 liter) pupuk
kandang yg sudah matang, & kira-kira 4 pekan & tanah yg berada di
lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam
& tidak perlu terlalu dlm secukupnya, maksudnya batas antara akar
& batang rambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada
disekelilingnya.
- Lain-lain
: Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya
dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah
Timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada
sore hari, & untuk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu.
Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan
air dapat dipenuhi secara alamiah.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan
& Penyulaman : Karena kondisi tanah telah gembur & mudah
tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu),
seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1-2 m
sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera
dilakukan penggantian dengan bibit cadangan.
- Perempalan
: Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah
tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan peempelan/ pemangkasan pada ujung
cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yg seimbang juga
berguna memberi bentuk tanaman, memperbanyak & mengatur produksi agar
tanaman tetap terpelihara. Pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa
panen buah berakhir dengan harapan muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat
munculnya bunga baru pada musim berikutnya & hasil berikutnya dapat
meningkat.
- Pemupukan
: Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman rambutan tetap stabil perlu
diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:
- Pada
tahun ke 2 setelah penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan
campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 germ ZK
dengan cara ditaburkan disekeliling pohon/dengan jalan menggali
disekeliling pohon sedalam 30 cm selebar antara 40-50 cm, kemudian
masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah galian
sebelumnya.
- Tahun
berikutnya perlu dosis pemupukan perlu ditambah dengan komposisi 50 kg
pupuk kandang, 60 kg TSP, 150 gr Urea & 250 gr ZK dengan cara
pemupukan yg sama, apabila menggunakan pupuk NPK maka perbandingannya
15:15:15 dengan ukuran diantara 75-125 kg untuk setiap ha, & bila
ditabur dlm musim hujan & dengan komposisi 250-350 kg apabila
dilakukan saat awal musim penghujan
- Pengairan
& Penyiraman : Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari
cangkokan/okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari,
pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi
menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman rambutan telah tumbuh
benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat
dilakukan saat-saat diperlukan saja. & bila turunterlalu lebat
diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dengan cara membuat
lubang saluran untuk mengalirkan air.
- Waktu
Penyemprotan Pestisida : Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya penyakit/hama
karena kondisi cuaca/hewan-hewan perusak maka perlu dilakukan penyemprotan
pestisida umumnyadilakukan antara 15-20 hari sebelum panen & juga
apabila kelembaban udara terlalu tinggi akan tumbuh cendawan, apabila
musim penghujan mulai tiba perlu disemprot fungisida beberapa kali selama
musim hujan pestisida & insektisida
- Pemeliharaan
Lain : Untuk memacu munculnya bunga rambutan diperlukan larutan KNO....
(Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak
diberi KNO.... & juga mempunyai keunggulan memperbanyak
"dompolan" bunga (tandan) rambutan pada setiap stadium (tahap perkembangan)
serta mempercepat pertumbuhan buah rambutan.
7. HAMA & PENYAKIT RAMBUTAN
7.1. Hama pada Daun
Hama tanaman rambutan berupa
serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong & bajing serta hama lainya
seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan
biotik maupun abiotik. misal: ulat penggerek buah (Dichocricic punetiferalis)
warna kecoklat-coklatan dengan ciri-ciri buah menjadi kering & berwarna
hitam, Ulat penggerek batang (Indrabela sp) membuat kulit kayu & mampu
membuat lobang sepanjang 30 cm, Ulat pemakan daun (Ploneta diducta/ulat keket)
memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal (Berta
chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun menjadi kering,
keriting berwarna cokelat kuning.
7.2. Penyakit
Penyakit tanaman rambutan disebabkan
organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos sp) yg diserang umumnya daun tua
& muncul pada musim hujan dengan ciri-ciri adanya bercak-bercak kecil
dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan
kumpulan sporanya. Ganggang Chaphaleuros kesimbiose dengan lumut kerek (lichen)
& dapat dijumpai pada daun & batang rambutan, yg nampak seperti panu
sehingga ranting yg diserang dapat mati; Penyakit akar putih disebabkan oleh
cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus dengan tanda rizom berwarna putih yg
menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna
kecoklatan.
7.3. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu
tanaman rambutan yg berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman rambutan yg
akan mengganggu pertumbuhan perkembangan bibit rambutan oleh sebab itu perlu
dilakukan penyiangan secara rutin.
8. PANEN RAMBUTAN
8.1. Ciri & Umur Panen
Buah rambutan yg telah matang dengan
ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis rambutan yg ada juga dengan
mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan rambutan yg sudah masak
dibandingkan dengan rambutan yg belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan
dilakukan sekitar bulan Nopember sampai Februari, juga dapat dipengaruhi musim
kemarau atau musim penghujan.
8.2. Cara Panen
Cara pemanenan yg terbaik adalah
dipetik beserta tungkalnya yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus
melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak. Pemangkasan dilakukan
sekaligus panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan
tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk mengkait
tangkai buah rambutan secara benar.
8.3. Periode Panen
Periode pemanenan buah rambutan
dilakukan pada sekitar bulan Nopember sampai dengan Februari (masa musim
penghujan). Dengan dicari buah yg masak & yg belum masak supaya ditinggal
dulu & kemudian dipanen kembali
8.4. Prakiraan Produksi
Apabila penanganan &
pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar
serta memenuhi aturan yg ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yg
maksimal. Setiap pohonnya dapat mencapai hasil minimal 0,10 kuintal, &
maksimal dapan mencapai 1,75 kuintal setiap pohonnya.
9. PASCAPANEN RAMBUTAN
- Pengumpulan
: Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah rambutan harus diikat secara
baik, biasanya dikumpulkan tidak jauh dari lokasi pohon sehingga selesai
pemanenan secara keseluruhan.
- Penyortiran
& Penggolongan : Tujuan penyortiran buah rambutan yg bagus agar harga
jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah yg
kecil tetapi baik mutunya dapat dicampur dengan buah yg besar dengan sama
mutunya, yg biasanya dijual dlm bentuk ikatan & perlu diingat bahwa
dlm 1 ikatan diusahakan sama besar & sama baik mutunya. &
dilakukan sesuai dengan jenis rambutan, jangan dicampur adukkan dengan
jenis yg lain.
- Penyimpanan
: Penyimpanan yg terbaik untuk mengawetkan buah rambutan biasanya
dilakukan dengan jalan dibuat asinan/manisan & dimasukkan dlm
kaleng/botol atau dapat juga dengan menggunakan kantong plastik. Hal ini
dapat menjaga kesterlilan & ketahanan serta lama penyimpanannya.
- Pengemasan
& Pengangkutan : Hasil jual dapat tinggi tidak tergantung dari rasanya
saja,tetapi pada kenampakandan cara pengikatannya,apabilaakan dijual tidak
jauh dari lokasi maka cukup diikat & kemudian di angkut dengan
kendaraan/dimasukkan dlm karung. Untuk pengiriman dengan jarak yg agak
jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu hingga 2-3 hari lamanya perjalanan
rambutan. Caranya di pak dengan menggunakan peti sebelum dipilih & di
pak sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air sabun & dibilas
kemudian dikeringkan, setelah dipisah dari tangkainya, apabila ada yg
terkena jamur sebaiknya direndam dulu dengan larutan soda 1,5% selama 3-5
menit kemudian disikat dengan sikat yg lunak. Setelah itu disusun berderet
berbentuk sudut terhadap sisi peti, yg sebelumnya dialasi dengan lumut/
sabut kelapa, setelah itu dilapisi dengan kertas minyak. Setelah penuh
lapisan atas dilapisi lagi dengan kertas minyak & dengan sabut kelapa
yg terakhir ditutup dengan papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk
agak gembung, biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan
dibawah didalam perjalanan.
Comments
Post a Comment