deskripsi nematoda secara umum HAIRIL ANWAR

Mengenal Bentuk Nematoda


Deskripsi Nematoda


Nematoda berasal dari kata nema: benang dan oidos : bentuk. Pada classis nematoda, kutikulanya polos atau bercicin-cincin, kebanyakan mempunyai bulu-bulu kaku, tidak bersilia. Kutikula adalah modifikasi epidermis ke arah superficial. Di bawah epidermis terdapat lapisan otot yang hanya terdiri atas serabut-serabut longitudinal saja.

Nematoda merupakan organisme yang mempunyai struktur sederhana. Tubuh panjang slindris tertutup kutikula, saluran pencernaan lurus dan lengkap, tubuh berupa tebung yang disebut dengan pseudocoelomate. Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel-sel somatik, ratusan sel diantaranya membentuk reproduksi.

Nematoda merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan tubuh (tripoblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula, lapisan ini terbentuk dan berkembang di dalam telur. Memiliki dinding tubuh yang terdiri dari kutikula luar, lapisan antara, hypodermis, dan bagian dalam otot membujur. Kutikula merupakan bagian dinding tubuh bagian luar.

           Berdasarkan cara menyerang pada tanaman, nematode parasite dibedakan menjadi 3 jenis. Pertama nematode endoparasit, dimana nematode jenis ini menyerang tanamannya, melukainya dengan stilet, dari luka yang dibuat, nematode masuk dan menetap didalam tubuh tubuhnya. Yang kedua yaitu nematode ektoparasit, nematode ini menyerang dari luar tubuh tumbuhan saja. Dan yang ketiga nematode endoektoparasit, tubuh bagian dapan nematode ini masuk kedalam jaringan tanaman,

CIRI MORFOLOGIS

Cacing dewasa memiliki ukuran berbeda-beda, mulai dari 2 cm sampai lebih dari 1 meter. Bentuk bulat panjang seperti benang, tidak bersegmen, kulit seperti kutikula. Tubuh simetris bilateral, tidak bersegmen-segmen, tidak mempunyai extremitas (anggota gerak). Dinding badan terdiri atas 3 lapis dermoblast. Tidak memiliki ruas. Mempunyai rongga tubuh semu. Mulutnya terdapat di bagian anterior, dilengkapi dengan bibir, sedangkan anus menjulur sedikit di belakang. Merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan (triploblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula (lapisan ini terbentuk dan berkembang di dalam telur). Cacing jantan lebih kecil dari cacing betina, biasanya ujung posterior  melengkung ke depan. Pada beberapa spesies memiliki spekulum serta ursa kopulasi. Tubuhnya transparan dan tidak berwarna. Mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan yang disebut pseudoselom, saluran pencernaan makanan, sistem saraf, sistem ekskresi serta sistem reproduksi terpisah akan tetapi tidak memiliki sistem sirkulasi darah. Tidak menmiliki sistem sirkulasi darah. Rongga badan menyusut ke pseudeselom sempit. Memiliki pseudeselom yang luas dan berisi cairan yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik dan menunjang gerak cacing. Lapisan epidermis menghasilkan lapisan kutikula yang melindungi tubuhnya dari kekeringan, serta membantu dalam bergerak. Memiliki alat indera yang disebut papilla. Nematoda parasit tanaman biasanya mempunyai stilet. Reproduksi umumnya dengan cara bertelur, akan tetapi ada pula yang vivipar atau secara partenogenesis. Dalam siklus hidupnya terjadi tiga stadium yaitu telur, larva, dan dewasa. Seekor cacing betina bertelur antara 20-200.000 butir perhari.

CIRI ANATOMIS

Bentuk tubuh nematoda panjang, langsing, silindris, dan dalam  penampang melintangnya berbentuk circuler. Ada 2 type umum bentuk badan yaitu fusiform, ialah berbentuk bulat panjang, bagian tengahnya merupakan bagian yang terlebar dan runcing ke arah ujung­-ujungnya, ujung posterior umumnya lebih pipih dan  lebih runcing daripada ujung anterior, dan pada Rhabditis filoformis tubuh sangat langsing. Type yang kedua adalah filiform, berbentuk seperti benang, dan diameter penampang melintang pada seluruh bagian tubuh adalah sama tidak memipih ke arah ujungnya. Nematoda type filiform lebih sedikit dari type fusiform dan terutama meliputi anggota-anggota Mermythidae fillarioidea, dan genus Capillaria. Variasi-variasi bentuk lain ialah pendek, gemuk, pyriform atau oval. Contohnya cacing-cacing betina yang bersifat parasit dari genus Heterodera, dan ada juga type Trichurin ialah suatu bentuk yang bagian anterirnya filiform, sedang bagian posteriornya fusiform.
Siklus hidup dan stadia serangan nematode umumnya perkembangan nematode parasite tanaman terdiri dari tiga fase yaitu larva I sampai larva IV dan nematode dewasa. Semua spesies nematode puru akar memiliki siklus hidup yang sama. Lama siklus hidup nematoda puru akar sekitar 18-21 hari atau 3-4 minggu dan akan menjadi lama pada suhu yang dingin.
Menurut Sherfdan Macnab (1986), jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor betina tergantung pada kondisi lingkungannya. Pada kondisi biasa betina dapat mengahasilkan 300-800 telur dan kadang-kadang dapat menghasilkan lebih dari 2800 telur.

Larva tingkat II menetas dari telur yang kemudian bergerak menuju tanaman inang untuk mencari makanan, terutama bagian ujung akar di daerah meristem, larva kemu dian menembus korteks akibatnya pada tanaman yang rentan terjadi infeks dan menyebabkan permbesaran sel-sel (Lambertin dan Taylor, 1979). Di dalam akar larva menetap dan menyebabkan perubahan sel-sel yang menjadi makannya, larva menggelembung dan melakukan pergantian kulit dengan cepat untuk kedua dan ketiga kalinya, selanjutnya menjadi jantan atau betina dewasa yang berbentuk memanjang di dalam kutikula, stadium keempat muncul dari jaringan akar dan menghasilkan telur secara terus menerus selama hidupnya (Dropkin, 1991).

Pengendalian nematode parasite dapat dilakukan dengan perlakuan kimia menggunakan nematisida. Akan tetapi pengendalian yang peling efektif dan aman bagi lingkungan adalah dengan merendam benih dalam air panas. Sebelumnya benih direndam dahulu dalam air dingin selama 18-24 jam, kemudian direndam dalam air panas pada suhu 51-53 Co selama 15 menit. Kemudian benih haru dikeringkan pada suhu 30-35 Co atau dijemur di terik matahari apabila untuk disimpan / tidak untuk ditebar langsung. Nematode parasite Aphelenchoidesbesseyi tidak hanya terdapat pada padi tapi juga dapat memerasit tanaman lain seperti tanaman rumput-tumputan, ubi-ubian sperti talas dan beberapa tanam hias antara lain bunga kristan, bunga sedap malam (Polianthestuberosa) dan juga tanaman buah seperti stroberi. (Dropkin, 1991).

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH POPULASI, KOMUNITAS DAN EKOSISTEM

Fungisida merek fujiwan 400EC untuk penyakit blas pada tanaman padi

PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (SPODOPTERA LITURA) PADA TANAMAN CABAI